Pelatihan sabun cair dari minyak jelantah bentuk kolaborasi Komunitas Hijau Hebat dan Yayasan Wangi Bumi Nusantara serta disupport oleh Lembaga Zakat Sukses, 15 September 2022
Banyak pendahulu baik dari kalangan akademisi, peneliti, guru, mahasiswa, murid dan masyarakat telah melakukan penelitian dan pembuatan sabun dari minyak jelantah, ada yang berbentuk padat dan cair. Salah satunya Puput Pertiwi dari UNS-F. Teknik Prog. D III Teknik Kimia, pada tahun 2014. Dikutip dari link https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/40429 dinyatakan bahwa minyak goreng merupakan salah satu bahan yang banyak digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Perkembangan industri kuliner menyebabkan dihasilkannya minyak goreng bekas dalam jumlah yang cukup banyak. Minyak goreng bekas ini apabila dikonsumsi dapat mengganggu kesehatan. Minyak goreng bekas tersebut apabila dibuang dapat mencemari lingkungan. Untuk mengatasi hal tersebut minyak goreng bekas dapat dimanfaatkan kembali, salah satunya dengan mengubahnya menjadi produk sabun cuci piring cair. Sebelum diolah menjadi sabun, minyak goreng bekas dimurnikan terlebih dahulu. Pemurnian terdiri dari tiga tahap, yaitu penghilangan kotoran (despicing), netralisasi dan pemucatan (bleaching). Kondisi optimum pembuatan sabun cuci piring cair adalah pada konsentrasi KOH 40 gr/100 mL larutan, suhu operasi 70 0C dan lama reaksi saponifikasi 80 menit. Rendemen yang didapat sebesar 83,42%. Berdasarkan analisis sabun cuci piring cair memiliki nilai pH 10,4, alkali bebas 0,05% dan total asam 16,2%. Hasil tersebut telah memenuhi standar SNI 06-2048-1990. Uji organoleptik yang meliputi tingkat penampilan, aroma, kekesatan dan banyak busa diperoleh hasil bahwa kebanyakan responden lebih menyukai sabun tanpa pewarna.
Selain itu, Rudi Salman dkk. pada tahun 2021 dari Fakultas Tehnik Universitas Negeri Medan melakukan optimalisasi pembuatan sabun dari minyak jelantah oleh PKK Dolok Maraja Kecamatan Tapian Dolok Simalungun. Tujuan kegiatan kemitraan masyarakat untuk membantu mitra kelompok ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Nagori Dolok Maraja dalam memanfaatkan limbah minyak jelantah dengan melakukan penanganan yang tepat sehingga tidak menimbulkan penyakit bagi tubuh serta tidak membahayakan ekosistem alam. Permasalahan yang ada pada masyarakat yaitu, limbah minyak jelantah yang terbuang percuma dan merusak ekosistim air. Pemilihan lokasi ini dikarenakan di desa tersebut terdapat masyarakat yang berwirausaha di bidang Industri rumah tangga dan belum memiliki kemandirian secara ekonomi Selain itu juga memiliki kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Pemanfaatan limbah minyak menjadi sabun, proses produksi dengan menggunakan teknologi tepat guna sehingga melahirkan masyarakat yang mampu dan mandiri secara ekonomi dan pelestarian.
Sadar akan pentingnya potensi dan kelola minyak jelantah secara bijak, Komunitas Hijau Hebat dan Yayasan Wangi Bumi Nusantara mengadakan pelatihan sabun cair dari minyak jelantah dilhelat pada tanggal 15 September 2022. Pelatihan diikuti 40 peserta mewakili 11 kecamatan di Kota Depok. Acara ini juga disupport oleh Lembaga Zakat Sukses.
Produk ramah lingkungan ini bernama Sabun 7Maks dengan harga terjangkau.
Produk ini gencar dikenalkan kepada khalayak umum diantaranya melalui sosmed dan bazaar. Seperti pada kesempatan di Hari Koperasi, produk dipamerkan di Stadion Mandala Sukmajaya dan di Stadion Mahakam. Tampak dukungan Pak Walikota Depok, Bpk. Moh. Idris dengan memberi simbol jari 3R.
Begitu juga dukungan mengalir dari Wakil Walikota Dopok Pak Imam Budi Hartono, yang berkeliling dan mampir ke stand produk.
Informasi produk juga melalui platform Facebook dengan judul “Pelatihan Membuat Sabun Cair dari Mijel by komunitas Hijau Hebat” pada link:
Berikut dokumentasi pelatihan pembuatan sabun cair dari mijel di mana para peserta begitu antusias dan siap mengembanghkan dan membuka bisnis ramah lingkungan dengan produk ini :
