Kegiatan Training For Trainer (TFT) PEMILAHAN DAN BANK SAMPAH Sesi 2 para Relawan Sahabat Sadayana, Rabu, 21 September 2022
Para Relawan ”Sahabat Sadayana (Sampah Berdayaguna)” terus menimba ilmu dan meningkatkan skill dalam menghadapi isu-isu lingkungan akibat sampah tidak terkelola dan membantu memberi alternatif cara penyelesaiannya. Kegiatan Training For Trainer (TFT) PEMILAHAN DAN BANK SAMPAH Sesi 2 untuk para Relawan Sahabat Sadayana dilaksanakan pada hari Rabu, 21 September 2022. Pelatihan kembali bertempat di Gedung Serba Guna RW 01 Cisalak, Sukmajaya, Depok, secara offline. Kali ini tema yang diangkat adalah “Sukses Menjadi Sosialisator dan Penggerak” oleh Kang Febriya Fajri dilanjutkan dengan Bapak Hendra Shogir dengan judul “Manajemen dan Dinamika Bank Sampah”.
Setelah pembukaan oleh Pembawa Acara Ketua Yayasan Wangi Bumi Nusantara, acara dilanjutkan dengan sambutan Pimpinan Proyek Sahabat Sadayana, Ibu Roihatul Jannah, SKM. Sebagai dukungan dari Pemerintah Kota Depok telah hadir Bapak Dr. Sidik Mulyono, B.Eng, M.Eng selaku Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Depok yang memberi sambutan serta Launching Serentak Bank Sampah Baru dan Program Aktivasi Bank Sampah. Pak Sidik menyatakan perlunya menggalakkan lagi pemilahan, dan pengembangan bank sampah yang ada untuk bisa meningkatkan pengetahuannya, bukan hanya non organik tapi juga organik. Salah satu cara mengolah sampah organik adalah dengan metode magot. Berharap dengan kegiatan ini dapat membangkitkan semangat bank sampah untuk terus melakukan kegiatan pemilahan.
Acara ini dihadiri pula oleh 21 Relawan Sahabat Sadayana, Lurah Cisalak, Ibu Rina Ekasari, Lurah Cisalak Pasar, Ibu Kustini, Kasie Sukamaju Baru, Bapak Ichsan, Perwakilan WWF, Bapak Saipul Siagian dan Pengurus WBN sebanyak 10 orang serta Mahasiswa Universitas Bakrie yang bertugas pengambil dokumentasi kegiatan. Keseluruhan peserta ini berasal dari beberapa kecamatan se-Kota Depok, seperti Kecamatan Beji, Limo, Pancoran Mas, Cimanggis, Sukmajaya, Bojongsari, Cipayung dan Tapos.
Pembicara pertama, yaitu kang Febriya Fajri mengulas beberapa kalimat bijak seperti:
• Kita berhak memilih apapun tapi tidak konsekuensinya, Pilih yang terbaik... atau tidak sama sekali.
• Tugas kita bukan sekedar memperoleh hasil terbaik, namun lebih dari itu tugas kita adalah bagaimana melakukan proses dengan cara terbaik.
• Tidak aka nada perubahan dalam kehidupan jika cara yang dilakukan hari ini sama dengan yang kita kerjakan sekarang.
• Public speaking adalah masalah mental, jika untuk kebaikan maka yang pertama dikedepankan adalah PD atau percaya diri.
• Keyakinan berawal dari keresahan, berani melawan pikrian-pikiran negative.
• Perhatikan: Map is Teritory => masing-masing orang memiliki persepsi berbeda tentang apa yang akan kita sampaikan, maka kita harus berusaha menyampaikan persepsi kita tanpa memaksa.
Tidak kalah semaraknya untuk paparan narasumber ke-2 yaitu Bapak Hendra. Beliau membahas secara interaktif terkait perlunya peduli sampah. Beberapa paparannya adalah:
• Mengapa kita harus peduli terhadap sampah? Karena Depok sudah kondisi darurat sampah, terutama TPA Cipayung yang sudah overload.
• Sebanyak 1.470ton sampah yang dihasilkan di kota Depok setiap harinya…
• Apa Yang harus kita lakukan? Perlu adanya kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampahnya sendiri untuk meringankan beban pemerintah khususnya tentang pengelolaan sampah di kota Depok.
• Mengelola sampah dengan memilah dari sumbernya, salah satunya dengan menggalakkan kembali Bank Sampah. Tujuan bank sampah adalah membantu menangani pengelolaan sampah, menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan indah dan mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna misal kerajinan dari kemasan, sabun dari mijel, pupuk/kompos.
• Ada 4 Harus dalam mengelola bank sampah, yaitu Harus Jujur, Harus Tegas, Harus Disiplin, dan Harus Ikhlas.
• Pesannya Ayo pilah Sampah dari rumah… Sampahku Tanggung Jawabku.
Peserta sangat antusias dengan cara paparan narasumber yang dangat interaktif. Ada satu peserta yang menanyakan terkait tinggal di pinggir tol yang banyak sampah liar, bagaimana mengatasinya? Saran narasumber yaitu membuat pelaporan ke aparat terkait tentang hal ini sehingga bisa membantu penangannya. Sedangkan untuk masyarakat sekitar bisa dibuatkan sosialisasi pemilahan sampah, menggalakkan lagi kampanye pemilahan sampah di lingkungan.
Kegiatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, pemahaman dan semangat yang lebih tinggi bagi para Relawan sebagai fasilitator dalam mengelola sampah dan menggiatkan bank sampah di masing-masing kecamatan tempat bertugas. Sebagai stimulan aktivasi bank sampah telah diberikan seperangkat alat pembukuan transaksi bank sampah dan timbangan.
Berikut dokumentasi kegiatan: